Rapat kerja nasional (Rakernas) PDI Perjuangan dibuka hari ini di
Hotel Harris, Bandung. Selain Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri, Ketua
Pelaksana Rakernas, Puan Maharani juga memberi sambutan.
Di awal
pidatonya, Puan menyapa Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, Wagub Dede
Yusuf, dan perwakilan partai yang hadir. Juga para 'sahabat' PDIP, di
antaranya Hasyim Muzadi dan Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad)
Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. "Saya ucapkan selamat datang kepada
semua kader dan pengurus partai di bumi priangan," kata Puan, Senin 12
Desember 2011.
Pemilihan Bandung sebagai lokasi penyelenggaraan
Rakernas, bukan tanpa alasan. Kata Puan, Kota Kembang punya makna
tersendiri, tempat bersejarah baik bagi kemerdekaan Indonesia, terutama
bagi PDIP.
"Di sinilah, di Bandung inilah Bung Karno berdialog
dengan Marhaen. Marhaen seorang petani yang punya alat produksi hanya
berupa sawah, cangkul, dan sejengkal tanah," kata Puan.
Namun,
baru saja bicara soal profil Marhaen, tiba-tiba lampu mati. Semua
peserta terdiam. Puan pun terpaku di atas podium -- sembari terlihat
melirik jam yang menunjukkan waktu tepat pukul 10.00 WIB.
Tanpa
bersuara, Puan terus terdiam, menunggu listrik menyala sehingga ia bisa
meneruskan pidato. Setelah dua menit, dia akhirnya turun podium. Peserta
terus diam dan tak berani bergerak, apalagi ke luar ruangan.
Suasana
nyaris senyap, listrik tak kunjung menyala. Lima menit... delapan menit
berlalu, tiba-tiba seorang peserta berterian dengan keras, "Protes!"
Beberapa
detik setelah teriakan itu, lampu kembali menyala. Puan kembali naik
podium dan melanjutkan kembali sambutannya. "Mungkin ini tanda-tanda
kemenangan. Biasa PDI Perjuangan itu kalau susah berarti mau menang,"
kata Puan.
"Pertanda bersusah dulu, tapi menang kemudian. Yakinlah apa yang
terjadi tak menjadi kendala tapi tantangan buat kita menghadapi dinamika
tahun 2014." (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar